"Selamat datang diblog imajinasiku "Pandani Blog", Blog ini hanya sekedar catatan kecil untuk berbagi informasi dan ilmu pengetahuan, isi blog ini merupakan kutipan dari artikel-artikel menarik yang saya baca dari teman-blogger.konten isi: unik,aneh,terselubung,lucu,menarik,di dunia,tapi nyata,dan langka,BLOGSPOT,BLOGGER,aneh22,video,gambar,ajaib,bin ajaib,sungguh,penuh kuasa,unik77.tk,unik4u,unic77.tk,gokil,extreme,medis,kriminal,arkeologi,antariksa,UFO,dinosaurus,kita,flora,fauna,misteri,bumi,militer,hiburan,ekonomi,bahasa, teknologi,sejarah,politik,tokoh,hukum,mumi,rumor,motivasi,moral,hewan,tumbuhan,tips trick,kuliner,otomotif,pendidikan,galleri,musik,sms,hantu,wallpaper,artis indonesia,foto,download. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan alamat sumber artikel yang ada di blog ini. semoga isi blog ini bisa bermanfaat bagi semua ^_^" ".
CAUTION....!!! "Makasi atas kunjungannya Sob".
Harap tinggalkan pesan atau komentar Sobat semua mengenai blog ini, Salam hangat... buat semua

by: pandani
Irfan Dani | Buat Lencana Anda
BannerFans.com
 style=

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
Free Website Hosting

DAFTAR ISI BLOG

imajinasiku......!!! Headline Animator

Jumat, 23 Juli 2010

PHYLUM PORIFERA

Porifera berasal dari kata bahasa latin, porus dan ferra. Porus berarti lobang kecil, sedangkan ferra berarti mengandung atau mengemban. Kata tersebut untuk menunjukkan kekhususan hewan yang bersangkutan, yaitu hewan yang memiliki banyak lubang-lubang kecil dan bila disingkat cukup disebut hewam berpori (Kastawi, 2005: 42).

Spon adalah hewan yang sesil (menempel), tampak sangat diam bagi mata manusia sehingga orang Yunani kuno meyakini mereka sebagai tumbuhan. Spon tidak memiliki saraf atau otot, tetapi masing-masing dapat mengindera dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan (Campbell, 2002: 213-214).

Sisa-sisa fosil menunjukkan bahwa spon adalah salah satu dari bentuk- bentuk yang paling awal dari dunia hewan di dunia ini. Akan tetapi, ada bukti bahwa hewan lainnya berasal dari spons. Spons tampaknya menempati suatu tempat yang agak unik dalam dunia hewan dan sebenarnya oleh beberapa taksonomiwan dimasukkan dalam subdunia tersendiri, yaitu Parazoa (Kimball, 1991: 898).

Hewan spons atau disebut juga sebagai kelompok porifera merupakan hewan multiseluler yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan maupun organ yang sesungguhnya. Bila dibandingkan dengan susunan tubuh protozoa maka susunan tubuhnya sudah lebih kompleks, sebab tubuhnya tidak terdiri dari satu sel melainkan telah tersusun atas banyak sel, tetapi sel-selnya masih cenderung bekerja secara mandiri (individual), artinya belum ada koordinasi antara sel satu dengan yang lain (Kastawi, 2005: 37).

Tubuh Porifera mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut:

1. Memiliki banyak pori, yang merupakan awal dari sistem kanal (saluran air) yang menghubungkan lingkuagn eksternal dengan linkungan internal

2. Tidak dilengkapi dengan apendiks dan bagian tubuh yang dapat digerakkan

3. Belum memiliki saluran pencernaan makanan yang lengkap, adapun pencernaan makanan berlangsung secara intraselular.

4. Tubuhnya dilengkapi dengan kerangka dalam yang tersusun atas bentuk kristal dari spikula. Spikula atau bahan fiber yang terbuat dari bahan organik (Kastawi, 2005: 39).

Tubuh hewan porifera memiliki rangka berpori yang dibangun oleh zat kapur dan silikat. Bentuk rangka terdiri atas tiga tipe yaitu :

  1. Ascon, berbentuk seperti jambangan atau tempayan
  2. Sycon, berbentuk segitiga bergelombang dindingnya
  3. Leukon/Rhagon, berbentuk segitiga, pada dinding rongga terdapat subdermal dan rongga kecil yang berflagel antara saluran pori (Darwis, 2002: 26).

Jika ditinjau dari bahan pembentuk kerangkanya, maka hewan- hewan porifera dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan :

  1. Porifera lunak, yakni golongan porifera yang jenis kerangka tubuhnya tersusun dari bahan spongin (organis). Jika hewan telah mati tubuhnya dapat digunakan sebagai alat penggosok alat-alat rumah tangga
  2. Porifera kapur, yakni golongan porifera yang jenis kerangkanya terbuat dari bahan kristal kapur
  3. Porifera kaca, yakni golongan porifera yang jenis kerangka tubuhnya terbuat dari bahan kristal silikat (Kastawi, 2005: 42).

Pada Porifera, air akan mengalir keluar disedot melalui pori- pori kedalam rongga tengah atau spongocoel, yang kemudian akan mengalir keluar dari tubuh spons melalui lubang yang yang lebih besar yang disebut oskulum. Spons yang lebih kompleks memiliki dinding tubuh yang melipat, dan banyak diantaranya mengandung saluran air bercabang dan beberapa oskula. Pada kondisi tertentu, sel-sel yang berada disekitar pori dan oskulum berkontraksi dan menutup pembukaan atau lubang itu (Campbell, 2002 : 214).

Air yang disedot ini berupa suatu aliran air. Aliran air ini berfungsi terutama sebagai sarana dalam penyelenggaraan pertukaran zat, dari lingkungan eksternal ke dalam lingkungan internal dan sebaliknya. Aliran air juga berfungsi sebagai sarana dalam pembuangan benda- benda atau pengeluaran benda-benda reproduktif yang erat hubungannya dengan proses perkembangbiakan serta penyebaran generasi (Kastawi, 2005: 46).

Mekanisme pencernaannya yaitu makanan dibawa melalui aliran air dan ditangkap oleh sel leher, selanjutnya dibawa ke vakuola makanan. Setelah itu partikel makanan tersebut dari sel leher ditransfer ke dalam amoebosit yang berparkir didekat sel leher. Oleh amoebosit ini partikel-partikel makanan akan diedarkan ke seluruh penjuru tubuh. Partikel makanan yang belum mengalami proses pencernaan secara tuntas ketika masih di dalam vakuola makanan sel leher, didalam amoebosit ini proses pencernaan akan diselesaikan. (Kastawi, 2005: 44)

Proses pencernaan partikel makanan berlangsung secara intraselluler, yang dilakukan oleh setiap sel. Pengedaran makanan berlangsung difusi atau osmosis (Darwis, 2002: 26).

Struktur dinding tipe Ascon:

  1. Lapisan luar yang disebut lapisan epidermal atau ephiteliumdermal. Lapisan ini dibangun oleh pinakosit yng berflagel
  2. Lapisan dalam atau endoderm yang terdiri dari koanosit yaitu jajaran sel beleher yang berbentuk botol yang memiliki flagel

Diantara kedua lapisan ini terdapat zat antara yang berbahan gelatin. Di dalam zat ini terdapat:

  1. Amoebosit yang berfungsi mengedarkan zat-zat makanan ke sel lainnya yang mengasilkan gelatin
  2. Sporocit/ myocit/ sel pori, terletak disekitar pori yang berfungsi membuka dan menutup pori
  3. Scleroblast, berfungsi membentuk spikula (kerangka tubuh)
  4. Archeosit, sel amoebosit embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel lain misalnya sel reproduktif
  5. Spikula, merupakan unsur pembentuk tubuh, karena dinding tubuh porifera hanya terdiri dari dua lapis maka porifera termasuk diploblastik
  6. Proses pernapasan bersifat aerobik, oksigen ditangkap oleh sel epidermis (sel pinacosit), kemudian diedarkan oleh sel amoebosit ke seluruh tubuh atau kesetiap lapisan sel. Pada sel amoebosit terjadi siklus Krebs (Darwis. 2002: 27).

Hewan-hewan Porifera dapat berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan membentuk kuncup atau “budding”. Perkembangan secara seksual pada Porifera belum ditunjang oleh alat reproduksi atau kelamin khusus, baik ovum maupun spermatozoidnya berkembang dari amoebosit khusus yang disebut arkheosit. Arkheosit ini ditemukan dalam kawasan mesoglea. Ada jenis porifera yang bersifat monoceus (hermaprodit) dan ada yang bersifat dioceus. Bagi yang bersifat hermaprodit perkawinannya dilakukan secara perkawinan silang, artinya ovum Porifera yang satu dikawini oleh spermatozoid Porifera yang lain. Ovum sebelum dan sesudah dikawini oleh spermatozoid tetap tinggal di dalam tubuh induk, yaitu didalam mesoglea atau mesenkim (pembuahan internal) (Kastawi, 2005: 54).

Porifera dapat dikelompokkan kedalam 3 kelas yaitu:

  1. Kelas Calcarea

Memiliki spikula yang terbuat dari, sehingga disebut juga dengan spons kalkareus (spons kapur). Semua spikulanya berukuran relatif sama. Serabut-serabut spongin biasanya tidak ada. Tipe saluran airnya askonoid, sikonoid, leukonoid. Warna tubuh ada yang abu-abu gelap, kuning menyala, merah atau seperti warna bunga lavender. Ukuran tubuh relatif kecil. Hidupnya dapat ditemukan disebagian besar laut di dunia, khususnya di perairan pantai yang dangkal. Contoh genus yang umum ditemukan antara lain: Leucosolenia (tipe askon), Sycon (tipe sikon) (Kastawi, 2005: 51).

  1. Kelas Hexactinellida atau Hyalospongiae

Hewan- hewan spons anggota kelas ini sering dikenal sebagai spons kaca. Bentuk tubuhnya menyerupai vas bunga, cangkir atau kendi. Umumnya hidup pada laut sampai kedalaman 200-1000m, kadang-kadang pada zona abisal (laut dalam). Ada hewan atau organisme lain seperti beberapa spesies udang (Spongicola), Crustacea (Chlorilla) dan Isopoda (Aega), dapat hidup secara komensal didalam spongocoel Euplectella (Kastawi, 2005: 51).

  1. Kelas Demospongiae

90 % dari jumlah semua porifera. Penyebaran mulai dari laut dangkal sampai laut dalam. Tipe spikula dari spons Demospongiae sangat bervariasi, mulai dari silikat, serabut spongin atau kombinasi keduanya, kecuali dari genus Oscarella yang unik karena tidak memiliki spikula silika ataupun serabut spongin. Jika spikula dan serabut spongin ada maka biasanya spikula saling berhubungan atau terbenam dalam serabut spongin. Contoh: Cliona lampa, Cliona celata, Songilla fragillis, S. Lacustris, Phillospongia, dan lain-lain (Kastawi, 2005: 52).

0 comment:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda disini ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
SELAMAT DATANG DI WWW.IRFANDANI.BLOGSPOT.COM HANYA SEKEDAR CATATAN KECIL GURU GO BLOG, DAPATKAN INFORMASI PENTING PALING UPDATE DISINI | MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENGUTIPAN SUMBER ARTIKEL DI BLOG INI DAN MOHON BAGI YANG MELAKUKAN COPY PASTE ARTIKEL DI BLOG INI AGAR MENCANTUMKAN BLOG WWW.IRFANDANI.BLOGSPOT.COM SEBAGAI SUMBERNYA. TERIMA KASIH.TTD ADMIN CP 081947401881