Cacing pipih atau Platyhelminthes (platy=pipih dan helminthes=cacing), merupakan suatu phylum yang mempunyai 6000 spesies dan dibagi menjadi tiga kelas. Cacing pipih yang hidup bebas, yaitu Planaria yang membuat kelas pertama. Telah dikenali sebagai suatu group semenjak revolusi Amerika (Noment, 1967:266).
Nemartia adalah cacing daun, umumnya bertubuh pipih. Beberapa ahli menganggap Nemartia, yaitu satu kelas dengan Platyhelminthes, sebagai phylum tersendiri yaitu phylum Nemartia. Cacing daun ini bersifat triploblastik, tetapi tidak berselom. Ruang digesti berupa ruang gastrofaskuler yang tidak lengkap. Cacing nemertial bertraktus digestifus lengkap (Brotowidjoya,1990:90).
Sistem pencernaan Planaria terdiri dari mulut, faring, dan usus. Lubang mulut terletak ditengah tubuh bagian ventral. Makanannya berupa hewan kecil baik yang hidup maupun yang mati. Pada waktu mengambil makanan, faring dikeluarkan untuk menghancurkan dan menyedot makanan masuk ke dalam ususnya yang mempunyai tiga cabang utama (Sugiri, 1997:165).
Sifat dan karakteristik:
a. Tubuh berbentuk pipih.
b. Epidermis lunak bersilium (Turbellaria) atau diselaputi kutikula.
c. Tubuh bersifat simetris bilateral atau triploblastik.
d. Cacing pipih mempunyai alat penghisap atau alat kait untuk melekat pada inangnya atau substratnya.
e. Alat pencernaan tidak sempurna yang masih disebut gastrovaskuler(Acoela) biasanya bercabang-cabang.
f. Alat eksresi dengan sel api (flame cell) yang berhubungan dengan tubulus eksres.
g. Bersifat monoceus, sistem reproduksi terdiri dari gonad, tubulus eksresi lengkap dan fertilisasi internal. Terdapat reproduksi aseksual pada beberapa spesies (Darwis,2002:46).
Turbellaria pada umumnya, terutama tricladida adalah fotonegatif, bersembunyi dibawah batu atau sampah pada siang hari dan mencari makan pada malam hari. Kebanyakan hidup didaerah tropis, lingkungan hidup turbellaria air tawar biasanya terbatas, tetapi beberapa spesies dari genus Pseudophoenocora dapat hidup pada lingkungan denagn kandungan ogsigen rendah (Suwignyo,2005:71).
Trematoda hidup sebagai endoparasit pada vertebrata seperti ikan, amphibi, reptil, burung dan mamalia termasuk manusia. Semua digenea mempunyai alat penghisap ventral di tengah atau posterior. Alat penghisap berfungsi sebagai alat penempel pada tubuh inang, bukan sebagai alat untuk menghisap makanan. Tubuh digenea tidak tertutup epidermis melainkan dilindungi tegument, yaitu lapisan sinsitium sitoplasma (Kastawi,2003:128).
Cestoda dikenal dengan sebutan cacing pita dan merupakan parasit pada vertebrata. Tubuh cacing dewasa terdiri atas scolex, leher yang pendek dan strobila. Scolex dilengkapi alat penghisap (cucler) dan kait, untuk melekat pada dinding usus inang. Leher merupakan daerah pertunasan, dengan jalan strobilisasi menghasilkan strobila, yang terdiri atas serangkaian proglotid dengan jumlah banyak (Sugiri,1997:167).
0 comment:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar anda disini ^_^