Tubuh hewan annelida bilateral simetris, pajang dan jelas bersegmen-segmen serta memiliki alat gerak yang berupa bulu-bulu kaku (setae) pada setiap segmen. Polychaeta dengan tentakel dikepalanya dan setae pada bagian-bagian tubuh yang menonjol ke lateral atau pada lobi lateralis yang disebut parapodia (Kastawi, 2000: 148).
Annelida merupakan cacing beruas, tubuh luar dalam beruas-ruas atau segmen berpuluh banyaknya. Merupakan cacing termaju. Saluran pencernaan terbagi-bagi lengkap menyerupai saluran pencernaan vertebrata. Lapisan otot bawah kulit tebal, perlu untuk bergerak pindah. Selain dengan meliuk-liukkan badan, cacing ini juga dapat berjalan merayap dengan bantuan kaki samping yang disebut parapodia, semacam tonjolan otot disamping tubuh dan berbulu keras untuk mengaitkan tubuh (Yatim, 1994: 70).
Pada cacing tanah mempunyai perkembangbiakan sistem saraf lebih maju yaitu telah terbentuknya ganglia yang segmental disepanjang tubuhnya. Ganglia supraesofagus yang disebut juga otak fungsinya masih tetap sebuah stasiun relay sensoris dari reseptor yang peka terhadap cahaya, sentuhan, dan zat kimia pada permukaan tubuh disekitarnya atau bagian muka (Winatasasmita,1996:38).
Cacing-cacing Polychaeta bertubuh memanjang, dapat lebih dari 30 cm, silindris (agak pipih dorsoventral) dan bersegmen. Hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan didaerah pasang surut, dan aktif diwaktu malam. Kepala jelas dengan faring yang dapat ditonjolkan keluar. Faring itu berahang, di kelilingi dengan peristomium (Djarubito,1990:58).
Sebagian besar Olygochaeta hidup dalam air tawar atau didarat. Olygochaeta tidak berparapodia dan mempunyai beberapa setae, kepala tidak jelas dan bersifat hermafrodit. Bebeda dengan kelas-kelas yang lain dari filum Annelida, cacing Oligochaeta tidak membentuk larva trokofor (Suntoro,1990:98).
0 comment:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar anda disini ^_^