"Selamat datang diblog imajinasiku "Pandani Blog", Blog ini hanya sekedar catatan kecil untuk berbagi informasi dan ilmu pengetahuan, isi blog ini merupakan kutipan dari artikel-artikel menarik yang saya baca dari teman-blogger.konten isi: unik,aneh,terselubung,lucu,menarik,di dunia,tapi nyata,dan langka,BLOGSPOT,BLOGGER,aneh22,video,gambar,ajaib,bin ajaib,sungguh,penuh kuasa,unik77.tk,unik4u,unic77.tk,gokil,extreme,medis,kriminal,arkeologi,antariksa,UFO,dinosaurus,kita,flora,fauna,misteri,bumi,militer,hiburan,ekonomi,bahasa, teknologi,sejarah,politik,tokoh,hukum,mumi,rumor,motivasi,moral,hewan,tumbuhan,tips trick,kuliner,otomotif,pendidikan,galleri,musik,sms,hantu,wallpaper,artis indonesia,foto,download. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan alamat sumber artikel yang ada di blog ini. semoga isi blog ini bisa bermanfaat bagi semua ^_^" ".
CAUTION....!!! "Makasi atas kunjungannya Sob".
Harap tinggalkan pesan atau komentar Sobat semua mengenai blog ini, Salam hangat... buat semua

by: pandani
Irfan Dani | Buat Lencana Anda
BannerFans.com
 style=

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
Free Website Hosting

DAFTAR ISI BLOG

imajinasiku......!!! Headline Animator

Jumat, 24 Desember 2010

Alasan posisi huruf pada keyboard





Pernahkah agan bertanya, mengapa susunan huruf dalam keyboard mesin ketik, komputer, hingga PDA kita berupa “QWERTYUIOP” dan seterusnya? Mengapa tidak dibuat saja berurutan seperti “ABCDEFGH” dan seterusnya? Mungkin sebagian dari agan sudah tahu ceritanya, tetapi kalau-kalau agan belum tahu ane copas di sini.

Konon, keyboard tersebut sudah diciptakan sejak tahun 1860an oleh Sholes dan Dunsmore. Awalnya mereka membuatnya berurutan sesuai abjad. Namun, lambat laun seiring dengan meningkatnya kemampuan (kebiasaan) user, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin saat itu masih sederhana. Akibatnya, (baris) tombol tertentu menjadi sering macet dan menghambat pekerjaan.

Berdasar pengalaman mereka, akhirnya disusunlah keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak efisien agar keyboard tidak mudah jammed. Desain mesin ketik itu kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara massal tahun 1873. Susunannya terbagi dalam empat baris, baris teratas berupa “23456789-”, baris kedua “QWE.TYIUOP”, baris ketiga “XDFGHJKLM”, dan baris terbawah “AX&CVBN?;R”.

Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang pesat dan masalah tombol keyboard yang sering macet sudah teratasi dengan desain mekanik yang lebih baik. Sejumlah desain keyboard alternatif juga muncul di pasaran. Salah satu yang cukup populer adalah Dvorak Simplified Keyboard (DSK) yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Desain itu diklaim merupakan desain yang lebih efisien, cepat, dan egronomis.

QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan kiri Anda overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal serupa saya rasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Anda overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Anda harus menyeberang dari baris ke baris—-bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.

Sayangnya, orang tetap ogah berpaling dari desain “QWERTY” kendati desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang nge-jam, orang tetap bertahan dengan desain “QWERTY” bukannya desain lain yang lebih superior. Alih-alih, QWERTY malah dinobatkan menjadi standar internasional di tahun 1966.

Hal yang sama juga terjadi di Microsoft Windows. Kita tentu tahu bahwa Windows bukanlah sistem operasi terbaik, entah itu dari segi keamanan, kemudahan, kinerja, sampai soal keindahan. Namun, karena penetrasi pasar Windows sudah begitu deras, orang mulai terbiasa menggunakan Windows dan sistem operasi tersebut menjadi terstandardisasi.

Apakah tidak ada yang lebih baik dari Windows? Tentu saja tidak. Namun orang perlu pikir-pikir beberapa kali sebelum berpaling dari standar tersebut. Mereka harus menghadapi barrier seperti faktor biaya, isu kompatibilitas, proses pembelajaran, faktor waktu, dan masih banyak lagi. Akibatnya jumlah mereka yang setia jauh lebih besar daripada yang murtad. Inilah yang menjadikan Windows atau QWERTY kemudian menjadi standar—-kendati mereka bukan yang terbaik.

Dalam dunia ilmiah, fenomena ini dijelaskan sebagai konsep path dependency dan network externality. Intinya, inovasi tidak menghasilkan outcome yang out of the blue, tetapi merupakan perkembangan yang bisa diprediksi dari yang sudah-sudah. Selain itu, value dari inovasi tersebut akan makin tinggi bila digunakan oleh makin banyak orang. Pada tahap tertentu, inovasi tersebut akan menjadi standar yang digunakan oleh umum.

sumber: kaskus.us

0 comment:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda disini ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
SELAMAT DATANG DI WWW.IRFANDANI.BLOGSPOT.COM HANYA SEKEDAR CATATAN KECIL GURU GO BLOG, DAPATKAN INFORMASI PENTING PALING UPDATE DISINI | MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENGUTIPAN SUMBER ARTIKEL DI BLOG INI DAN MOHON BAGI YANG MELAKUKAN COPY PASTE ARTIKEL DI BLOG INI AGAR MENCANTUMKAN BLOG WWW.IRFANDANI.BLOGSPOT.COM SEBAGAI SUMBERNYA. TERIMA KASIH.TTD ADMIN CP 081947401881